Rabu, 08 Mei 2024
DAWUH KH ACHMAD MUZAKKI SYAH YANG SELALU MEMBUAT SANTRI MENYALA KEMBALI SEMANGATNYA
Dawuh KH Achmad Muzakki Syah yang sederhana, namun bisa membuat menyala-nyala dan berkobar semangatnya adalah dawuh beliau dibawah ini.
Kendati oleh Kiai Muzakki didawuhkan berkali-kali dan bertahun-tahun, namun tetap saja hal itu membuat hati kami menyala kembali setelah semangat kami mendingin bak air yang telah menjadi Es Batu.
BROSUR PESANTREN AL-QODIRI LENGKAP 2024/2025
1. BROSUR MADRASAH DINIYAH PESANTREN AL-QODIRI
2. BROSUR PONDOK PUTRA PESANTREN AL-QODIRI
3. BROSUR PONDOK PUTRI PESANTREN AL-QODIRI
4. CONTACT PERSON SEMUA LEMBAGA PESANTREN AL-QODIRI (TK AL-QODIRI, SD PLUS AL-QODIRI, MTS UNGGULAN AL-QODIRI, SMP PLUS AL-QODIRI, MADRASAH ALIYAH AL-QODIRI, SMK AL-QODIRI, STIKES BHAKTI AL-QODIRI, INSTITUT AGAMA ISLAM AL-QODIRI)
5. RINCIAN BIAYA SANTRI PUTRA PESANTREN AL-QODIRI
6. RINCIAN BIAYA SANTRI PUTRI PESANTREN AL-QODIRI
CABANG-CABANG PESANTREN AL-QODIRI
Cabang-cabang Pesantren Al-Qodiri
Mantapnya kepercayaan masyarakat terhadap performa Al-Qodiri, selain ditentukan oleh faktor utamanya, yakni kebesaran, ketokohan dan kemanfaatan Kyai Muzakki bagi berjuta umat, juga tidak terlepas dari beberapa tren baru yang terus berkembang di pesantren ini, misalnya:
(1) Keberadaannya yang mengakar kuat di masyarakat dan berdiri kokoh sebagai menara air, pesantren al-Qodiri selain memiliki lingkungan, juga menjadi milik lingkungannya, hal ini disebabkan oleh faktor besarnya kemanfaatan dan berkah al-Qodiri bagi lingkungannya, maka tidak heran, jika masyarakat sekitarnya menggambarkan posisi al-Qodiri laksana pohon yang baik, akarnya kokoh dan rantingnya menjulang ke langit, pohon itu memberi buah setiap musim dengan izin Allah Swt.
(2) Di pesantren Al-Qodiri, prinsip panca jiwa (asasul khomsah) yakni berupa keikhlasan, kesederhanaan, kemandirian, ukhuwah islamiyah dan kebebasan, betul-betul diterapkan secara paten bagi komunitasnya, sehingga menjadikan pesantren ini terus menjadi oase dalam perubahan yang bagai manapun.
(3) Adanya relasi lintas sektoral antara Kyai dengan santri, artinya relasi itu tidak sekedar bersifat fisikal, tetapi juga bersifat batiniyah. Bagi santri, eksistensi Kyai Muzakki bukan saja sebagai guru ta'lim, tetapi juga guru ta'dzib dan guru tarbiyah yang tidak sekedar menyampaikan informasi keislaman tetapi juga menyalakan etos Islam dalam setiap jiwa santri dan bahkan mendampingi bersegera taqarrub ilallah.
Kendati dalam melakukan pemecahan berbagai problematika sosial keummatan, Kyai Muzakki tidak menggunakan metode umum sebagaimana lazimnya, melainkan lebih berupa gerakan yang dilandaskan pada kekuatan Allah dan amal saleh sebagai refleksi dari penghayatan dan pemahaman keberagamaan beliau, tetapi efektifitas keberhasilannya tidak dapat disangsikan dan sudah dirasakan oleh jutaan pasiennya.
Keunggulan-keunggulan itu sesungguhnya merupakan kekayaan tersediri yang jika mendapat dukungan lebih signifikan dari semua pihak dalam skenario besar kehidupan berbangsa, maka bukan tidak mungkin ia akan menjadi mutiara yang sangat berharga bagi perbaikan bangsa Indonesia.
Seiring dengan perkembangan jamaah manaqib yang terus menjamur di berbagai kawasan di tanah air, maka para imam manaqib yang berafiliasi dengan Al-Qodiri Jember yang notabene juga mempunyai basis masa yang kuat, pada perkembangan selanjutnya juga mendirikan lembaga pendidikan sosial keagamaan baik yang berupa pesantren, sekolah maupun musholla.
Saat ini menurut data base yang ada di Al-Qodiri pusat (disebut juga Al-Qodiri I Jember) lembaga pendidikan yang berafiliasi pada Al-Qodiri Jember berjumlah sekitar 341 unit dan tersebar di berbagai daerah, baik di tanah air maupun di luar negeri, di antara mereka ada yang langsung menggunakan nama Al-Qodiri II, III sampai dengan XX, juga ada yang menggunakan nama Barokatul Qodiri, Nurul Qodiri, Nahdlotul Qodiri, Karomatul Qodiri, Hikmatul Qodiri, Misbahul Qodiri, Miftahul Qodiri, Habibul Qodiri, dan semacamnya.
Yang menarik untuk dicatat adalah, semua lembaga tersebut ternyata dapat berkembang pesat di daerahnya masing-masing bahkan ada yang melampaui lembaga-lembaga lain yang sudah ada sebelumnya, salah satu contoh adalah pondok pesantren "Barakatul qodiri" di bawah asuhan Kyai Junaidi al-Baghdadi salah seorang murid Kyai Muzakki yang menjadi imam dzikir manaqib di Jakarta, saat ini santri dan jamaahnya berjumlah ratusan ribu orang yang tersebar luas di kawasan Jabotabek, Jawa barat dan Sumatera.
Karena kecintaannya kepada sang guru sangat tinggi dan konstan, santri yang satu ini boleh dibilang istimewa, majelis dzikir dan pengajian yang digelarnya ternyata juga dibanjiri jutaan umat hampir menyamai sang guru, dan di antara umat itu hampir 60% terdiri dari kalangan terdidik, pejabat tinggi, pengusaha elit dan para artis ibu kota. Namun demikian, kenyataan ini tidak membuatnya sombong dan lupa diri, sebaliknya Kyai Junaidi justru semakin meningkatkan intensitas kwalitas kecintaan dan ketawadluannya pada Kyai Muzakki gurunya.
Sikap kecintaan dan ketawadluannya yang demikian tinggi pada sang guru itulah yang menjadi faktor utama bagi Kyai Junaidi al-Baghdadi memperoleh banyak karomah sebagaimana posisinya sekarang ini. Nabi saw bersabda:
من تواضع رفعه الله
barang siapa bersikap tawadlu' maka derajatnya akan diangkat oleh Allah.
Di tahun 2024, tercatat ada beberapa afiliasi Pesantren Al-Qodiri 1 Jember yang berada di Kabupaten Jember:
1. Al-Qodiri 2, berada di JL. UMBULSARI NO 03 KREBET, Gumukmas, Kec. Gumuk Mas, Kab. Jember Prov. Jawa Timur
2. Al-Qodiri 4, berada di Jalan Guntar No.16, Pd. Jeruk, Wringin Agung, Kec. Jombang, Kabupaten Jember, Jawa Timur 68168
3. Al-Qodiri 10
dan ada beberapa afiliasi Pesantren Al-Qodiri yang lain.
Referensi:
- Buku Mutiara di Tengah Samudera Tahun 2007
Minggu, 05 Mei 2024
PROFIL PESANTREN AL-QODIRI
Profil Pesantren Al-Qodiri Jember
Informasi Umum:
- Nama Pesantren: Pesantren Al-Qodiri Jember
- Lokasi: Jalan Manggar 139 A - Gebang Poreng - Patrang - Jember
- Telepon: 0812-1322-3233
- Email: pesantren@alqodiri.net
- Kode Pos : 68117
- Situs Web: alqodiri.net
Sejarah Perkembangan Pesantren al-Qodiri
Realitas umat yang memprihatinkan tersebut, mendorong Kyai Muzakki mendirikan sebuah musholla walau amat sederhana dan terbuat dari gedek, dalam pandangan Kyai Muzakki, sesungguhnya yang essensial dari sebuah musholla atau masjid bukan bangunan fisiknya, melainkan efektifitas fungsinya sebagai pusat peribadatan dan da'wah, pusat aktifitas agama, pusat pembinaan umat, pusat pengokoh ukhuwah islamiyah, sarana perjuangan, pusat syiar, ta'lim, ta'dzib dan tarbiyah, pusat pertemuan dan pusat kegiatan sosial.
Sebagai upaya memakmurkan musholla yang telah didirikannya itu, Kyai Muzakki mulai istiqomah memimpin sholat maktubah secara berjamaah dengan anggota keluarganya, sanak famili dan tetangga dekatnya, dan bersama mereka pula, setiap ba'da maghrib Kyai Muzakki mengajar anak-anak kecil membaca al-Qur'an, setiap ba'da isya' membaca dzikir manaqib syekh Abdul qodir Jailani, dan setiap ba'da subuh membaca tafsir surat yasin.
Semakin hari, masyarakat yang berjamaah di musholla tersebut terus bertambah, bahkan ada dua orang santri yang menetap di musholla itu sebagai muadzin yang kemudian dibuatkan gubuk oleh Kyai Muzakki sebagai tempat menginap mereka, menurut keterangan KH. Ridlwan, sejak berdirinya musholla itu, nuansa keagamaan di Gebang Poreng sedikit demi sedikit mulai menggeliat, gema adzan dan dzikir puji-pujian mulai membahana di setiap waktu menjelang sholat maktubah.
Sekitar tahun 1976 berawal dari pertemuannya dengan ust. Abd. Jailani sahabat karibnya yang terkenal pandai membaca kitab kuning ketika masih nyantri di Pondok Pesantren al-Fatah dulu, keinginan Kyai Muzakki untuk mendirikan pondok pesantren semakin mantap, diajaklah temannya itu untuk tinggal bersamanya di Gebang guna bersama-sama membina dan membesarkan pesantren yang hendak dibangunnya itu. Selang beberapa hari setelah ust. Abd. Jailani menyetujui ajakan Kyai/ Muzakki, maka pada tanggal 19 Robi'us Tsani 1397 H bertepatan dengan tanggal 16 Mei 1976 M didirikanlah bangunan pessantren di atas tanah seluas 5000 M2, yang kemudian di beri nama "Pondok Pesantren al-Qodiri" Jember.
Pemberian nama al-Qodiri menurut penuturan ust. Abd. Jailani didasarkan pada beberapa hal, pertama disandarkan pada asma Allah "al-Qaadir" yang berarti dzat yang maha kuasa di atas segala-galanya. Penyandaran kepada asma Allah tersebut dimaksudkan agar kuasa Allah terpusat di lembaga ini sehingga seluruh tamu yang datang, para santri, jama'ah, atau siapa saja yang datang ke Pondok Pesantren Al-Qodiri dikabulkan semua hajatnya, sebab Allah maha kuasa atas segala sesuatu termasuk mengabulkan hajat-hajat mereka.
Kedua, nama Al-Qodiri disandarkan pada nama besar syeh Abdul Qodir Jailani, sebab sejak Kyai Muzakki masih dalam kandungan, abahnya (Kyai Syaha) telah mengistiqomahkan dzikir manaqib syeh Abdul Qodir Jailani untuknya, juga Kyai Muzakki sendiri sejak usia kelas 2 SD sudah mengamalkan dzikir manaqib yang sama, penyandaran kepada nama syeh Abdul Qodir Jailani, dimaksudkan agar lembaga ini kelak mendapat siraman karomah sebesar karomahnya syeh Abdul Qodir Jailani.
Ketiga, penamaan tersebut didasarkan pada hasil istikharah dan petunjuk ghaib yang diterima jauh sebelumnya oleh KH. Achmad Muzakki Syah sendiri.
Menurut cerita H. Nurul Yaqin, suatu sore di tahun 1974, ketika habis ngimami sholat ashar, Kyai Muzakki memanggil salah seorang jamaahnya yang bernama Pusakah (asal Tempurejo Jember) untuk memijatnya, sambil dipijat beliau bilang pada Pusakah menggunakan bahasa Madura. "toraeh yeh, sengkok paghik maddigah pesantren se phekal ekennengngih ebuen santreh lake' bini' derih mandimman, bi' sengkok pesantren jeriyeh enyamaennah al-Qodiri", kurang lebih kalau dibahasa Indonesiakan menjadi seperti ini "perhatikan ya, saya nanti akan mendirikan pesantren yang akan dihuni ribuan santri putra-putri yang berasal dari berbagai tempat, pesantren itu akan saya beri nama Al-Qodiri".
Hampir senada, menurut ust. H. Rifa'i Ikhsan, sesuai penjelasan Kyai Muzakki, pemilihan nama Al-Qodiri selain berdasarkan hal-hal yang telah disebutkan di atas, juga merujuk pada makna "Al-Qodar" yang terdapat dalam lailatul qodar.
Hampir senada, menurut ust. H. Rifa'i Ikhsan, sesuai penjelasan Kyai Muzakki, pemilihan nama al-Qodiri selain ber- dasarkan hal-hal yang telah disebutkan di atas, juga merujuk pada makna "al-Qodar" yang terdapat dalam lailatul qodar, sebab seperti makium setiap bulan puasa Kyai Muzakki bersa ma seluruh warga di pesantren ini diwajibkan tidak tidur malam sebulan penuh untuk melakukan sholat malam dan i'tikaf guna memperoleh lailatul qodar agar memperoleh baro- kah dan karomah yang "masaqih" (lengkap) sebagaimana di tauziahkan Kyai Syaha ketika Kyai Muzakki masih anak-anak.
Makna al-Qadr sendiri menurut al-Qur'an adalah: (1) malam penetapan Allah atas perjalanan hidup manusia ke depan, hal tersebut didasarkan pada Surat ad-Dukhan: 3, 4 dan 5:
إِنَّآ أَنزَلْنَٰهُ فِى لَيْلَةٍ مُّبَٰرَكَةٍ ۚ إِنَّا كُنَّا مُنذِرِينَ فِيهَا يُفْرَقُ كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ أَمْرًا مِّنْ عِندِنَآ ۚ إِنَّا كُنَّا مُرْسِلِينَ
Artinya: Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah, (yaitu) urusan yang besar dari sisi Kami. Sesungguhnya Kami adalah Yang mengutus rasul-rasul,
(2) Al-Qodr berarti malam kemuliaan, ia mulia tiada tandingannya, karena selain terpilih sebagai malam turunnya al-Qur'an, juga karena ia menjadi titik tolak dari segala kemulyaan yang dapat dicapai. Pendapat ini merujuk pada firman Allah:
وَمَا قَدَرُوا۟ ٱللَّهَ حَقَّ قَدْرِهِۦٓ إِذْ قَالُوا۟ مَآ أَنزَلَ ٱللَّهُ عَلَىٰ بَشَرٍ مِّن شَىْءٍ ۗ قُلْ مَنْ أَنزَلَ ٱلْكِتَٰبَ ٱلَّذِى جَآءَ بِهِۦ مُوسَىٰ نُورًا وَهُدًى لِّلنَّاسِ ۖ تَجْعَلُونَهُۥ قَرَاطِيسَ تُبْدُونَهَا وَتُخْفُونَ كَثِيرًا ۖ وَعُلِّمْتُم مَّا لَمْ تَعْلَمُوٓا۟ أَنتُمْ وَلَآ ءَابَآؤُكُمْ ۖ قُلِ ٱللَّهُ ۖ ثُمَّ ذَرْهُمْ فِى خَوْضِهِمْ يَلْعَبُونَ
Dan mereka tidak menghormati Allah dengan penghormatan yang semestinya, di kala mereka berkata: “Allah tidak menurunkan sesuatupun kepada manusia”. Katakanlah: “Siapakah yang menurunkan kitab (Taurat) yang dibawa oleh Musa sebagai cahaya dan petunjuk bagi manusia, kamu jadikan kitab itu lembaran-lembaran kertas yang bercerai-berai, kamu perlihatkan (sebahagiannya) dan kamu sembunyikan sebahagian besarnya, padahal telah diajarkan kepadamu apa yang kamu dan bapak-bapak kamu tidak mengetahui(nya)?” Katakanlah: “Allah-lah (yang menurunkannya)”, kemudian (sesudah kamu menyampaikan Al Quran kepada mereka), biarkanlah mereka bermain-main dalam kesesatannya.
(3) Al-Qodr bermakna "sempit", maksudnya malam tersebut menjadi sempit, karena banyaknya para malaikat yang turun ke bumi sebagaimana ditegaskan ayat ke 4 pada surat Al-Qadr.
تَنَزَّلُ ٱلْمَلَٰٓئِكَةُ وَٱلرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ أَمْرٍ
Artinya: Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.
Visi dan Misi
Visi:
Mencetak insan yang religius, cerdas, berakhlaqul karimah, mandiri dan kompetitif
Misi:
2. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta kesenian yang bernafaskan Islami.
3. Mengembangkan manajemen pesantren terpadu di level nasional maupun internasional.
4. Memberikan pelayanan terbaik dan keteladanan atas dasar nilai-nilai islam yang inklusif dan humanis, serta mengembangkan kemitraan dengan institusi lain baik regional maupun internasional.
**Kepemimpinan**
- Pengasuh: KH Achmad Muzakki Syah
- Pendiri: KH Achmad Muzakki Syah
**Fasilitas**
Pesantren Al-Qodiri Jember dilengkapi dengan fasilitas modern dan memadai untuk mendukung proses belajar mengajar, antara lain:
- Masjid utama dengan kapasitas ribuan jamaah
- Bangunan asrama santri yang nyaman dan aman
- Ruang kelas yang dilengkapi dengan peralatan pengajaran modern
- Perpustakaan dengan koleksi buku-buku agama dan referensi lainnya
- Laboratorium komputer dan bahasa
- Lapangan olahraga yang luas
- Tempat wisatawan yang nyaman bagi pengunjung
**Program Pendidikan**
Pesantren Al-Qodiri Jember menawarkan berbagai program pendidikan Islam yang komprehensif, antara lain:
- Tahfidz Al-Qur'an
- Pengajian kitab kuning
- Pelajaran umum: Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, dan Bahasa Inggris
- Kursus tajwid dan tahsin
- Kegiatan ekstrakurikuler: Seni budaya, olahraga, dan kegiatan sosial
**Kurikulum**
Kurikulum di Pesantren Al-Qodiri Jember dikembangkan dengan memadukan pendekatan agama dan akademik, sehingga menciptakan lingkungan belajar yang holistik dan berkualitas.
**Kegiatan Ekstrakurikuler**
Pesantren Al-Qodiri Jember menawarkan berbagai kegiatan ekstrakurikuler yang beragam untuk mengembangkan potensi santri di bidang seni, olahraga, dan sosial.
**Penghargaan dan Prestasi**
Pesantren Al-Qodiri Jember telah meraih berbagai penghargaan dan prestasi dalam bidang pendidikan dan keagamaan, yang menjadi bukti komitmen dan dedikasi kami dalam memberikan pendidikan yang berkualitas.
**Kemitraan dan Kerjasama**
Pesantren Al-Qodiri Jember menjalin berbagai kemitraan dan kerjasama dengan lembaga pendidikan, pemerintah, dan organisasi lainnya untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan pelayanan kepada masyarakat.
**Galeri Foto**
Kunjungi situs web kami untuk melihat galeri foto kegiatan dan fasilitas Pesantren Al-Qodiri Jember.
**Kontak**
Untuk informasi lebih lanjut atau pertanyaan, silakan hubungi kami melalui telepon atau email yang tertera di atas.
---
Harap diingat bahwa profil pesantren sebenarnya akan disesuaikan dengan keadaan unik dari Pesantren Al-Qodiri Jember, termasuk sejarah, visi, dan misi yang mungkin berbeda dengan contoh di atas.
Selasa, 23 April 2024
SAMUDERA TAK BERTEPI
PRABOWO DAN KIAI MUZAKKI |
TERJEMAH KIIMIYATUS SA'ADAH KARYA AL-GHOZALI DICETAK ULANG OLEH KH ACH. MUZAKKI SYAH
Teman-teman semuanya, di artikel kali ini, saya ingin membagikan terjemah Kitab Karya Imam Al-Ghozali, yang bernama Kiimiyaus Sa'adah (Menyingkap Jalan Kebahagiaan).
Karya Imam Al-Ghozali ini dicetak ulang oleh KH Ach. Muzakki Syah, Pendiri dan Pengasuh Pesantren Al-Ghozali Jember.
Jika kita lihat di dalam buku terjemah tersebut, KH Ach. Muzakki Syah mempunyai tujuan:
dipersembahkan untuk semua santri dan jama'ah manaqib Pondok Pesantren Al-Qodiri.