Setelah malang melintang menelusuri berbagai lorong kampung ilmu dan menyerap berbagai barokah dari para pendekar hikmah di hamparan dan sudut bumi Madura, puncaknya sampailah Kyai Muzakki pada salah seorang maha guru di bidang spiritual dan hikmah, yang tak lain adalah guru dari abahnya sendiri, yang dulu pernah datang ke Kedawung, karena melihat dari Madura ada sinar yang sangat terang dan menyilaukan yang ternyata berasal dari majelis dzikir manaqib yang dilakukan oleh KH. Achmad Syaha bersama para tetangga untuk dirinya yang waktu itu masih berada dalam kandungan ibunya. Beliau tak lain adalah sang maestro, Sulthan Abdur Rahman cucu bindara Saut yang menghilang sejak bayi.
Diakui sendiri oleh Kyai Muzakki bahwa tempaan dari Sulthan Abdur Rahman yang kelak paling banyak mewarnai peta nurani, struktur kognisi dan langgam spiritual dirinya, bahkan di bawah asuhan beliau, Kyai Muzakki untuk pertama kalinya mendapatkan banyak pengalaman bathin dan syahadah spiritual nan dahsyat, dan tidak ada kata yang representatif untuk menggambarkannya, maka boleh dikata selain orang tuanya sendiri-dan tanpa bermaksud mengecilkan peran guru-gurunya yang lain- Sulthan Abdur Rahamd lah yang paling berpengaruh, berjasa dan signifikan mengantarkan dirinya pada maqom dan eksistensinya seperti sekarang ini.
Senin, 24 April 2017
EmoticonEmoticon