Hukum mengadiri Majlis Dzikir Manaqib dari tempat yagn jauh |
Salah satu dari bentuk Amar ma'ruf Nahi Mungkar, adalah diselenggarakannya Majlis Ilmu dan Dzikir Manaqib pada setiap malam Jum'at di Pondok Pesantren Al-Qodiri 1 Jember , yang walaupun aslinya Amar ma'ruf Nahi mungkar adalah Fardhu kifayah, akan tetapi pelaku yang menyelenggarakan telah disaksikan oleh Allah dalam Al-Qur'an, sebagai orang yang shalih dan beruntung.
وَلْتَکُنْ مِنْکُمْ أُ مَّةٌ يَدْعُوْنَ إِ لَى ا لخَيْرِ وَيَأْ مُرُوْنَ
بِا لمَعْرُوْفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْکَرِ
وَأُ ولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ ( آ
لِ عِمْرَا نَ ١٠٤)
Artinya:
"Dan hendaklah ada diantara kamu, segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, dan menyuruh [berbuat] yang ma'ruf dan mencegah yang mungkar, dan mereka itulah orang-orang yang beruntung" [QS. Ali Imran Ayat 104]
يُؤْمِنُوْنَ بِا للهِ وَا ْليَوْمِ
ا ْلاَخِرِ ، وَ يَأْ مُرُوْنَ بِا لمَعْرُوْفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْکَرِ
وَيُسَا رِعُوْنَ فِي ا لخَيْرَا تِ
، وَأُ ولَئِكَ مِنَ ا لصَّا لِحِيْنَ
( آ لِ عِمْرَا نَ ١١٤)
Artinya:
"Mereka beriman kepada Allah swt dan hari akhir, dan mereka menyuruh [berbuat] yang yang ma'ruf dan mencegah dari yang mungkar dan segera [mengerjakan] kebajikan, dan mereka itulah termasuk orang-orang yang shalih" [QS. Ali Imran ayat 114]
عَنْ اَ بِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ
اللهُ عَنْهُ قَا لَ ، قَا لَ رَسُوْلُ
اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
اِ ذَا عَظـَّمَتْ اُ مَّتِيْ ا لدُّ نْيَا ، نُزِعَتْ مِنْهَا هَيْبَةُ
الْاِ سْلاَمِ ، وَ اِ ذَا تَرَکَتِ
الْاَ مْرَ
بِا لْمَعْرُوْفِ وَا لنَّهْيَ عَنِ الْمُنْکَرِ
حُرِّمَتْ بَرَکَةُ
ا ْلوَحْيِ ، وَاِ ذَا تَسَا بَّتْ
اُ مَّتِيْ
سَقَطَتْ مِنْ عَيْنِ اللهِ ( رَوَاهُ اِ بْنُ اَ بِي
ا لدُّ نْيَا وَا لْحَکِيْمُ اَ لتِّرْمِذِيُّ)
Artinya:
"Dari Abu Hurairah ra berkata, Rasulullah saw telah bersabda, apabila ummatku telah mengagung-agungkan dunia, maka wibawanya Islam di cabut dari ummat, dan apabila ummatku telah meninggalkan amar ma'ruf nahi mungkar, maka diharamkan barakahnya wahyu, dan apabila ummatku telah saling mencela, maka jatuhlah dari pandangan mata Allah swt"
[HR. Ibnu Abiddunya dan Al-Hakim at tirmidzi]
Begitu pentingnya amar ma'ruf nahi mungkar ini di pandangan Allah swt sehingga Allah mengutus para rasulnya untuk menyampaikan risalah, begitu juga ummatnya nabi Muhammad saw dikatakan ummat terbaik, karena gemar melakukan amar ma'ruf nahi mungkar. Bahkan dikatakan bahwa ulama itu adalah pewarisnya para nabi.
کُنْتُمْ خَيْرَ أُ مَّةٍ أ ُخْرِجَتْ
لِلنَّا سِ تَأ ْمُرُوْنَ بِا لمَعْرُوْفِ وَتَـنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْکَرِ
وَتُؤْمِنُوْنَ بِا للهِ ( آ لِ عِمْرَا نَ ١١٠)
Artinya:
"Kamu [Ummat Islam] adalah ummat terbaik yang dilahirkan untuk manusia [karena kamu] menyuruh [berbuat] yang ma'ruf dan mencegah dari yang mungkar dan [kamu] beriman kepada Allah" [QS. Ali Imran ayat 110]
عَنْ أَ بِي ا لدَّرْدَاءِ رَضِيَ اللهُ
عَنْهُ قَا لَ سَمِعْـتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ
يَقُوْلُ إِ
نَ الْعُلَمَاءَ وَرَثَةُ اْلأَ نْبِيَاءِ ( رَوَاهُ أ َبُوْ دَا وُدَ وَا
لتِّرْمِذِيُّ بِسَنَدٍ مُنْقَطِعٍ وَقَا لَ
ا لبُخَا رِيُّ إ نَّ لَهُ سَنَدًا آ خَرَ
أَ صَحَّ مِنْ هَذَا .... نُقِـلَ مِنْ کِتَا
بِ ا لتَّا جِ ا لجَا مِعِ
لِلْأُ صُوْلِ مِنْ أَ حَا دِ يْثِ ا لرَّسُوْلِ ج
١- صَحِيْفَةْ ٥٨)
Artinya:
"Dari Abu Darda' ra. berkata, aku mendengar Rasulullah saw bersabda, sesungguhnya para ulama' itu adalah pewarisnya nabi." [HR. Abu Dawud dan Tirmidzi dengan sandaran Hadits Mungkoti' Imam Bukhari berkaa, bahwa hadits ini punya sanad yang lain, yang lebih shahih dari pada ini, kutipan dari kitab At-Tajul Jami' lil ushl min ahaditsir rasul Juz 1 hal. 58]
عَنْ اِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَا لَ قَا لَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لاَ تَزَا لُ
طَا ئِفَةٌ مِنْ أُ مَّتِيْ ظَا هِرِ يْنَ
عَلَى الْحَقِّ حَتَّى تَقُوْمَ ا لسَّا عَةُ
( رَوَاهُ ا لحَا کِمُ وَصَحَّحَهُ ، ا
لجَا مِعُ ا لصَّغِـيْرُ ، ج ٢- صَحِيْفَةْ ٢٠٠)
Artinya:
"Dari Ibnu Uma ra berkata, Rasulallah saw bersabda, terus-menerus sejumlah ummatku yang menampakkan diatas kebenaran, hingga sampai hari kiamat" [HR. Hakim dan menyatakan shahih] [Al-Jami' as-Shaghir Juz II hal. 200]
عَنْ أَ بِي هُرِيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ ، قَا لَ ، قَا لَ
ا لنَبِيُ صلى الله عليه وسلم ، إِ نَّ
اللهَ تَعَا لَى يَبْعَـثُ عَلَى
رَأْ سِ کُلِّ مِا ئَةِ سَنَةٍ ، مَنْ يُجَدِّ دُ لَهَا
دِ يْنَهَا
( رَوَاهُ أَ بُوْ دَا وُدَ وَا لحَا کِمُ
وا لبَيْهَقِيُّ ، قَا لَ ا لزَيْنُ ا لعِرَا قِيُّ وَغَيْرُهُ ، سَنَدُهُ
صَحِيْحٌ ، فَـيْضُ ا لقَدِ يْر ، ج ٢- صَحِيْفَةْ ٣٥٧)
Artinya:
"Dari Abu Hurairah ra berkata, Nabi saw telah bersabda, bahwa Allah swt akan membangkitkan pada [perkiraan] ujung setiap seratus tahun, orang [satu atau lebih banyak], yang memperbaharui [melakukan penyegaran sehingga banyak manfaatnya] pada ummat, terhadap agamanya [berdasarkan Al-Qur'an dan As-Sunnah]" [HR. Abu Dawud dan Hakim dan Baihaqi, Azzain AL-Iraqi dan selainnya berkata bahwa sandaran Haditsnya adalah shahih] [Dikutip dari kitab Faidul Qodir Juz II hal. 357]
قَا لَ اِ بْنُ کَثِيْرٍ قَدِ ا دَّعَى کُلٌّ قَوْمٍ فِيْ
إِ مَا مِهِمْ ، أَ نَّهُ ا لمُرَا دُ بِهَذَا ا ْلحَدِ يْثِ
وَا لظَّا هِرُ أَ نَّهُ
يَعُمُّ جُمْلَةً مِنَ ا لعُلَمَاءِ مِنْ کُل ِ طَا ئِفَة ٍ
وَکُلُّ صِنْفٍ مِنْ مُفَسِّرٍ
وَمُحَدِّ ثٍ وَفَقِيْهٍ وَنَحْوِيٍّ وَلُغَوِيٍّ وَغَيْرِهِم ( فَيْضُ ا
لقَدِ يْرج ٢- صَحِيْفَةْ ٣٥٧ )
Artinya:
"Imam Ibnu Katsir berkata, setiap kaum mengaku, bahwa imamnya merekalah yang dimaksud dalam hadits dan pendapat yang lebih jelas [hujjahnya] adalah umum dari ulama' dari setiap kelompok dari ahli tafsir hadits, fiqh, nahwu dan ahli bahasa dan selainya mereka [Faidul Qodir Juz II hal. 357].
Para ulama beraneka ragam dalam ber-amar ma'ruf dan nahi mungkar, sesuai dengan kemampuan dan keahlian serta kondisi masing-masing.
لاَ تَدْ خُلُوْا مِنْ بَا بٍ وَا حِدٍ وَا دْ خُلُوْا مِنْ أَ بْوَا بٍ مُتَفَرِّقَةٍ
( يُوْسُفُ ٦٧)
Artinya:
"Janganlah kamu masuk dari satu pintu gerbang dan masuklah dari pintu-pintu gerbang yang berbeda.
QS. Yusuf ayat 67]
1. Ada yang dengan cara mengarang kitab atau buku ilmiyah dan berbagai disiplin ilmu.
2. Ada yang dengan cara mendirikan organisasi keagamaan sebagai wadah untuk ber-amar ma'ruf nahi mungkar, seperti Jam'iyyah Nahdhatul Ulama' [NU].
3. Ada yang mendirikan pondok pesantren dan madrasah diniyah.
4. Ada yang mendirikan sekolah formal, seperti; TK, SD, SMP, MTS, MA, SMK, PERGURUAN TINGGI.
5. Ada yang melewati jalur politik praktis, yang terjun dalam kancah kekuasaan.
6. Ada yang menyelenggarakan Majlis Dzikir, seperti Tahlilan, Shalawatan, Diba'an, Yasinan, Manaqiban, dan lain-lain.
7. Ada yang Da'wah lewat kaset, Radio, TV, Film, Drama, Internet, wayang kulit, dan lain-lain.
Yang pada intinya, adalah mereka mengajak ummat untuk mengenal Allah swt dan beribadah kepadanya, seperti yang dikatakan Imam Al-Ghazali dalam kkitab karangan beliau yang terakhir, yaitu Minhajul Abidin;
إِ عْلَمْ ، أَ نَّ الْعِـلْمَ وَا ْلعِـبَا دَةَ
جَوْهَرَا نِ نَا فِعَا نِ ، لِاَ جْلِهِمَا کَا نَ کُلُّ مَا تَرَى
وَتَسْمَعُ مِنْ تَصْنِيْفِ ا لمُصَنِّفِيْنَ وَتَعْـلِيْمِ ا لمُتَعَلِّمِيْنَ
وَوَعْظِ ا ْلوَا عِظِيْنَ وَنَظْرِ
ا لنَّا ظِرِيْنَ ، بَلْ لِاَ جْلِهِمَا اُ نْزِلَتِ ا ْلکُتُبُ وَاُ رْسِلَتِ ا لرُّسُلُ
، بَلْ لِا َجْلِهِمَا
خُلِقَتِ ا لسَّمَا وَا تُ وَا ْلاَ رْضُ وَمَا فِيْهِنَّ مِنَ ا ْلخَلْقِ
(سِرَاجُ ا لطَّا لِبِيْنَ عَلَى شَرْحِ مِنْهَا جِ ا ْلعَا بِدِ يْنَ ، ج
١ – صَحِيْفَةْ ٧١)
Artinya:
"Ketahuilah bahwa Ilmu [mengetahui Allah] dan beribadah [kepadanya] adalah Mutiara yang bermanfaat keduanya, karena keduanyalah maka ada yang kamu lihat dan mendengar dari karangannya orang yang mengarang dan didikannnya orang yang mengajar dan nasehatnya orang yang memberi nasehat, dan fikirannya orang yang berfikir bahkan karena keduanyalah kitab-kitab suci diturunkan, dan diutusnya para rasul, bahkan karena keduanyalah, maka langit dan bumi serta isinya dicipta oleh Allah swt. [Sirajut Thalibin, Syarah Minhajul Abidin Juz 1 hal. 71]
Nah... seperti inilah tujuan diselenggarakannya Majlis Dzikir Manaqib syaikh Abdul Qodir Al-Jailani ra, setiap malam Jum'at di Pondok Pesantren Al-Qodiri 1 Jember.
EmoticonEmoticon