Minggu, 17 Januari 2021

TARBIYATUL MANAQIB SYAIKH ABDUL QODIR PESANTREN AL-QODIRI

 TARBIATUL MANAQIB SYAIKH ABDUL QODIR AL-QODIRI

(Mengenal lebih dekat tentang Dzikir Manaqib Pesantren Al-Qodiri)

OLeh: Fikri Farikhin, M.Pd.I

Apa itu Manaqib Pesantren Al-Qodiri?

Bagi orang yang belum pernah mengikuti kegiatan Manaqib Pesantren Al-Qodiri, seringkali mereka salah faham tentang apa itu Manaqib Pesantren Al-Qodiri. Mereka menganggap Manaqib yang ada di pesantren Al-Qodiri itu adalah membaca Kitab Manaqib seperti di majlis-majlis manaqib lain. 

Perlu diketahui, bahwa Manaqib Pesantren Al-Qodiri adalah Sebuah acara Dzikir bersama dengan tujuan mendekatkan diri kepada Allah, yang mana nantinya, ditengah-tengah acara Dzikir tersebut, Kiai Muzakki (Imam besar Manaqib Syaikh Abdul Qodir Pesantren Al-Qodiri) menceritakan tentang kisah-kisah kebaikan (manaqib) dan kehebatan , karomah dari Syaikh Abdul Qodir Al-Jailani R.A.

Referensi: 

- https://ppssnh.malang.pesantren.web.id/cgi-bin/content.cgi/artikel/bisri_mustofa_menjawab/16-manaqib.single ,diakses 18 Januari 2021

Kiai Muzakki pernah ditanya oleh Mahasiswa Program Doktoral dari Universitas Sunan Ampel Surabaya (UINSA) tentang istilah Manaqib Pesantren Al-Qodiri, Mahasiwa tersebut bertanya yang kurang lebih pertanyaannya seperti ini: Kiai, apakah saya bisa memberikan istilah Manaqib Pesantren Al-Qodiri ini dengan sebutan "Tarekat Qodiriyah" ?

Kiai Muzakki menjawab, tidak. yang benar adalah "Dzikir Manaqib Syaikh Abdul Qodir ala Al-Qodiri". 

Kemudian Kiai menambahkan, bahwa Manaqib Pesantren Al-Qodiri itu, adalah hasil dari Tsamratul Fikriyah (buah pemikiran) saya. 

Jawaban kiai ini bisa kita buktikan dengan adanya buku "Kitab Tuntunan Dzikir Manaqib" karangan beliau, KH Achmad Muzakki Syah. 


Seperti apakah "Kitab Tuntunan Dzikir Manaqib Pesantren Al-Qodiri"?

Inilah Kitab Tuntunan Dzikir Manaqib Pesantren Al-Qodiri tersebut:

Kitab Tuntunan Dzikir Manaqib Pesantren Al-Qodiri

Referensi:

- Hasil Wawancara dengan Mahasiswa UINSA sekitar tahun 2010-2015

- https://akucintapesantrenalqodiri.blogspot.com/2019/07/kitab-ianatul-ikhwan-buku-tuntunan.html , diakses 18 Januari 2021


Apakah Kitab Tuntunan ini bisa langsung diamalkan, atau harus mendapatkan izin terlebih dahulu dari Kiai Muzakki?

Kitab ini bisa langsung diamalkan, namun lebih afdhal jika langsung minta ijazah dari KH Achmad Muzakki Syah. 

Tidak sedikit, orang-orang dari luar jawa, misalnya dari Sumatra, kalimatan, dan lain-lain yang menelpon saya (karena saya dulu adalah admin Pesantren Al-Qodiri) menanyakan tentang boleh atau tidaknya mengamalkan kitab ini tanpa izin ke Kiai Muzakki. Lantas saya jawab, boleh langsung diamalkan, namun lebih afdhal jika ada kesempatan, silahkan langsung minta izin ke KH Achmad Muzakki Syah. 


Apa pesan Kiai Muzakki untuk orang-orang yang mengamalkan Kitab Dzikir Manaqib ini? 

Pesan beliau adalah sebagai berikut:

Kepada kaum muslimin dan muslimat yang mempunyai hajat duniawi ataupun ukhrowi atau ingin lebih dekat kepada Allah SWT, saya anjurkan untuk mengamalkan wiridan dalam kitab ini. Insyaallah hajatnya akan dikabulkan oleh Allah swt.

Dalam mengamalkan wiridan ini ada beberapa yang perlu diperhatikan:

1. Hendakanya dilandasi dengan niat yang ikhlas Lillah-Billah Lirrosul-Birrosul semata-mata untuk beribadah dan mencari ridho Allah swt. 

2. Diwkatu melakukan permohonan tidak dibenarkan minta kepada Syaikh Abdul Qodir al-Jailani ra. Melainkan langsung memohon kepada Allah SWT, dengan perantaraan barokah Syaikh Abdul Qodir al-Jailani RA, dan syafa'at Rasulullah SAW.

3. Dalam melakukan permohonan yaitu waktu muroqobah (Tata Cara Manaqib no. 5) sebaikan diawali dengan bertaubat atas dosa diri kita, khususnya tujuh anggota badan yaitu lisan, telinga, tangan, kaki, perut, dan kemaluan, karena dosa menjadi penghalang terkabulnya doa. Kemudian memohon kuat iman karena tanpa iman segala kenikmatan akan sia-sia. Baru setelah itu memohon yang menjadi hajat (kebutuhan) kita dengan khusu' dan penuh keyakinan bahwa Allah SWT, kuasa mengabulkan doa kita sedangkan diri kita sangat tidak berdaya dihadapan Allah SWT.

4. Dalam melakukan wiridan ini sebaiknya dalam keadaan suci dari hadats dan menghadap kiblat serta dilakukan secara istiqomah (terus menerus). Khusus malam Jum'at Legi saya anjurkan untuk bersama-sama dzikir Manaqib di PP. Al-Qodiri Jember.

Demikian pengantar dari saya, apabila ada hal yang tidak jelas dapat ditanyakan langsung ke saya. 


Wassalamualaikum Wr. Wb.

KH. ACHMAD MUZAKKI SYAH

Referensi: 

- Kitab I'anatul Ikhwan, Kitab Tuntunan Dzikir Manaqib hal. 1-2



EmoticonEmoticon