Cabang-cabang Pesantren Al-Qodiri
Mantapnya kepercayaan masyarakat terhadap performa Al-Qodiri, selain ditentukan oleh faktor utamanya, yakni kebesaran, ketokohan dan kemanfaatan Kyai Muzakki bagi berjuta umat, juga tidak terlepas dari beberapa tren baru yang terus berkembang di pesantren ini, misalnya:
(1) Keberadaannya yang mengakar kuat di masyarakat dan berdiri kokoh sebagai menara air, pesantren al-Qodiri selain memiliki lingkungan, juga menjadi milik lingkungannya, hal ini disebabkan oleh faktor besarnya kemanfaatan dan berkah al-Qodiri bagi lingkungannya, maka tidak heran, jika masyarakat sekitarnya menggambarkan posisi al-Qodiri laksana pohon yang baik, akarnya kokoh dan rantingnya menjulang ke langit, pohon itu memberi buah setiap musim dengan izin Allah Swt.
(2) Di pesantren Al-Qodiri, prinsip panca jiwa (asasul khomsah) yakni berupa keikhlasan, kesederhanaan, kemandirian, ukhuwah islamiyah dan kebebasan, betul-betul diterapkan secara paten bagi komunitasnya, sehingga menjadikan pesantren ini terus menjadi oase dalam perubahan yang bagai manapun.
(3) Adanya relasi lintas sektoral antara Kyai dengan santri, artinya relasi itu tidak sekedar bersifat fisikal, tetapi juga bersifat batiniyah. Bagi santri, eksistensi Kyai Muzakki bukan saja sebagai guru ta'lim, tetapi juga guru ta'dzib dan guru tarbiyah yang tidak sekedar menyampaikan informasi keislaman tetapi juga menyalakan etos Islam dalam setiap jiwa santri dan bahkan mendampingi bersegera taqarrub ilallah.
Kendati dalam melakukan pemecahan berbagai problematika sosial keummatan, Kyai Muzakki tidak menggunakan metode umum sebagaimana lazimnya, melainkan lebih berupa gerakan yang dilandaskan pada kekuatan Allah dan amal saleh sebagai refleksi dari penghayatan dan pemahaman keberagamaan beliau, tetapi efektifitas keberhasilannya tidak dapat disangsikan dan sudah dirasakan oleh jutaan pasiennya.
Keunggulan-keunggulan itu sesungguhnya merupakan kekayaan tersediri yang jika mendapat dukungan lebih signifikan dari semua pihak dalam skenario besar kehidupan berbangsa, maka bukan tidak mungkin ia akan menjadi mutiara yang sangat berharga bagi perbaikan bangsa Indonesia.
Seiring dengan perkembangan jamaah manaqib yang terus menjamur di berbagai kawasan di tanah air, maka para imam manaqib yang berafiliasi dengan Al-Qodiri Jember yang notabene juga mempunyai basis masa yang kuat, pada perkembangan selanjutnya juga mendirikan lembaga pendidikan sosial keagamaan baik yang berupa pesantren, sekolah maupun musholla.
Saat ini menurut data base yang ada di Al-Qodiri pusat (disebut juga Al-Qodiri I Jember) lembaga pendidikan yang berafiliasi pada Al-Qodiri Jember berjumlah sekitar 341 unit dan tersebar di berbagai daerah, baik di tanah air maupun di luar negeri, di antara mereka ada yang langsung menggunakan nama Al-Qodiri II, III sampai dengan XX, juga ada yang menggunakan nama Barokatul Qodiri, Nurul Qodiri, Nahdlotul Qodiri, Karomatul Qodiri, Hikmatul Qodiri, Misbahul Qodiri, Miftahul Qodiri, Habibul Qodiri, dan semacamnya.
Yang menarik untuk dicatat adalah, semua lembaga tersebut ternyata dapat berkembang pesat di daerahnya masing-masing bahkan ada yang melampaui lembaga-lembaga lain yang sudah ada sebelumnya, salah satu contoh adalah pondok pesantren "Barakatul qodiri" di bawah asuhan Kyai Junaidi al-Baghdadi salah seorang murid Kyai Muzakki yang menjadi imam dzikir manaqib di Jakarta, saat ini santri dan jamaahnya berjumlah ratusan ribu orang yang tersebar luas di kawasan Jabotabek, Jawa barat dan Sumatera.
Karena kecintaannya kepada sang guru sangat tinggi dan konstan, santri yang satu ini boleh dibilang istimewa, majelis dzikir dan pengajian yang digelarnya ternyata juga dibanjiri jutaan umat hampir menyamai sang guru, dan di antara umat itu hampir 60% terdiri dari kalangan terdidik, pejabat tinggi, pengusaha elit dan para artis ibu kota. Namun demikian, kenyataan ini tidak membuatnya sombong dan lupa diri, sebaliknya Kyai Junaidi justru semakin meningkatkan intensitas kwalitas kecintaan dan ketawadluannya pada Kyai Muzakki gurunya.
Sikap kecintaan dan ketawadluannya yang demikian tinggi pada sang guru itulah yang menjadi faktor utama bagi Kyai Junaidi al-Baghdadi memperoleh banyak karomah sebagaimana posisinya sekarang ini. Nabi saw bersabda:
من تواضع رفعه الله
barang siapa bersikap tawadlu' maka derajatnya akan diangkat oleh Allah.
Di tahun 2024, tercatat ada beberapa afiliasi Pesantren Al-Qodiri 1 Jember yang berada di Kabupaten Jember:
1. Al-Qodiri 2, berada di JL. UMBULSARI NO 03 KREBET, Gumukmas, Kec. Gumuk Mas, Kab. Jember Prov. Jawa Timur
2. Al-Qodiri 4, berada di Jalan Guntar No.16, Pd. Jeruk, Wringin Agung, Kec. Jombang, Kabupaten Jember, Jawa Timur 68168
3. Al-Qodiri 10
dan ada beberapa afiliasi Pesantren Al-Qodiri yang lain.
Referensi:
- Buku Mutiara di Tengah Samudera Tahun 2007
EmoticonEmoticon